Jika dia bisa bicara, mungkin dia akan minta dikeluarkan atau setidaknya minta dibuka saja pagar besi yang mengelilingi keterbatasannya. Sayangnya dia tidak bisa berbicara. Hanya tatapan matanya dan wajahnya yang mewakili apa yang ada didalam hatinya.
Ironisnya, dia justru aman berada didalam pagar besi. Dia bisa berkembang biak. Dia tidak takut kelaparan. Dia tidak akan diancam atau diusir dan dipukul manusia jika masuk ke perkampungan hanya karena lapar. Bandingkan dengan saudara-saudaranya yang masih tinggal bebas di habitatnya. Mereka tidak punya lagi tempat mencari makan. Hutan mereka berubah menjadi perkebunan sawit. Pohon besar tempat mereka bernaung, membuat sarang dan membesarkan anak sudah ditebang dan tidak ada gantinya.
Jika kamu menjadi dia, mana yang kamu pilih?
Ironisnya, dia justru aman berada didalam pagar besi. Dia bisa berkembang biak. Dia tidak takut kelaparan. Dia tidak akan diancam atau diusir dan dipukul manusia jika masuk ke perkampungan hanya karena lapar. Bandingkan dengan saudara-saudaranya yang masih tinggal bebas di habitatnya. Mereka tidak punya lagi tempat mencari makan. Hutan mereka berubah menjadi perkebunan sawit. Pohon besar tempat mereka bernaung, membuat sarang dan membesarkan anak sudah ditebang dan tidak ada gantinya.
Jika kamu menjadi dia, mana yang kamu pilih?
anak yang lahir didalam pagar besi, lebih aman meski pun tidak mengenal lagi cara mencari makanan |
jarinya juga lima buah |
seperti halnya kita, dia juga ingin disayang, dibelai |
No comments:
Post a Comment