Agheelz Go Blog

Hai. Selamat datang di Agheelz Go Blog. Blog ini berisi tulisan-tulisan saya, beberapa sumbangan tulisan lain dari teman-teman, saran atau ide atau pendapat dan dari kumpulan hasil berburu berita. Karena saya juga senang memotret, saya juga tampilkan hasil memotret itu kedalam blog saya. Kritik atau saran atau ide saya terima dengan tabah.

Monday, September 3, 2012

Cegah Flu Burung dengan Daging Ayam Potong ASUH


Cegah Flu Burung dengan Daging Ayam Potong ASUH

Written by Agheelz

Monday, 06 February 2012

Memotong ayam tanpa memakai pakaian lengkap/ Foto-foto: Dok.Memotong ayam tanpa memakai pakaian lengkap/ Foto-foto: Dok.Kasus flu burung kembali merebak di DKI Jakarta dan memakan korban jiwa. Benarkah ada hubungannya dengan mengonsumsi daging ayam yang 'sakit' atau mati mendadak? Bagaimana dengan undang-undang Pemda DKI Jakarta yang melarang warga untuk memelihara ayam konsumsi di perumahan? Atau bagaimana dengan peredaran daging ayam selama ini di pasaran?
Mungkin belum banyak masyarakat yang tahu tentang program dinas peternakan yang disebut ASUH. Dan mungkin juga banyak masyarakat yang tidak peduli atau hanya mendengar sekilas dan tidak mengerti maksud dari ASUH. Apa kepanjangan dari ASUH? ASUH adalah Aman Sehat Utuh dan Halal.
Menurut drh. Sri Hartati, Msi, saat ditemui penulis di RPU (Rumah Potong Unggas) di Rawa Kepiting, masih banyak masyarakat terutama produsen daging ayam potong yang tidak menjalankan program ASUH. Hal ini terlihat dimana biasanya di pasar-pasar tradisional, penjual ayam memotong langsung ayam di tempat. Atau penjual daging
Membawa ayamMembawa ayam
ayam yang tidak mendinginkan dagangannya. Selain itu, juga ada pemotong ayam yang tidak memakai baju lengkap seperti hanya memakai kaos oblong dan beralaskan sandal jepit.
Kemudian, cara pencucian daging ayam potong juga tidak memadai dimana biasanya daging ayam potong itu dicuci menggunakan air yang sudah kotor karena sudah berkali-kali digunakan. Lalu, pembuangan sisa ayam potong seperti bulu dan air cucian juga sembarangan.
Hal ini tentunya membuat  daging ayam potong itu tidak sehat. Selain itu cara memotong ayam juga tidak memikirkan aspek kesejahteraan hewan karena sering kita lihat orang membeli ayam hidup yang dibawa menggunakan sepeda motor dengan cara mengikat kakinya dan kepala menjuntai ke jalanan. Ayam itu sudah mengalami stres saat di perjalanan.
Jika kita perhatikan konsumen yang membeli daging ayam potong di pasar tradisional biasanya tidak langsung pulang untuk mengolahnya tetapi berkeliling dulu membeli yang lain. Sementara itu kondisi suhu yang hangat di daging ayam itu merupakan suhu yang digemari bakteri untuk tumbuh dan berkembang yaitu pada suhu 4OC – 60OC atau sering disebut dengan danger zone. Sedangkan pada suhu 4OC – 0OC bakteri itu hanya 'tidur'.
drh. Sri Hartati, MSidrh. Sri Hartati, MSiUntuk mendapatkan daging ayam potong yang sesuai dengan ASUH antara lain dengan perlakuan sebagai berikut: setelah ayam dipotong dan dibului (dilepaskan bulu-bulunya), dipisahkan bagian dalamnya (jeroan) lalu dicuci sampai bersih. Setelah bersih kemudian dimasukkan kedalam air es lalu langsung di-blast, yaitu dibekukan di dalam mesin pembeku dengan suhu mencapai minus (-)30OC. Dengan perlakuan ini dipastikan bakteri akan mati demikian pula virus tidak akan menempel.
Bagi para pemotong ayam di pasar tradisional bisa juga melakukan hal ini yaitu merendam kedalam air es lalu memasukkannya kedalam freezer; meskipun suhunya tidak sampai -30OC tetapi paling tidak dapat meredam pertumbuhan bakteri di zona bahaya (danger zone) itu tadi. Kalau tidak mempunyaifreezer sebaiknya menyediakan banyak es untuk merendam daging ayam potong.
Lebih lanjut drh. Sri Hartati juga menambahkan pentingnya pengawasan terhadap daging ayam potong. Pengawasan itu, selain dari pemerintah dan produsen juga dari masyarakat. Dari masyarakat misalnya tidak membeli daging ayam yang tidak dipotong di RPH (Rumah Pemotongan Hewan).
Untuk itu, pemerintah juga bekerjasama dengan produsen ternak ayam potong dan masyarakat untuk mengedarkan daging ayam ASUH. Jadi, kalau melihat gerobak dengan gambar model Omas dan ayam ASUH, bisa dipastikan itu adalah daging ayam potong dari RPH resmi.
Untuk lebih jelasnya masyarakat dapat menghubungi drh. Sri Hartati di Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta, Bidang Peternakan seksi KESMAVET, telepon 021-6285484.

1 comment:

Agheelz said...

Ayo silahkan yang mau usaha sudah ada jalannya lho!