Agheelz Go Blog

Hai. Selamat datang di Agheelz Go Blog. Blog ini berisi tulisan-tulisan saya, beberapa sumbangan tulisan lain dari teman-teman, saran atau ide atau pendapat dan dari kumpulan hasil berburu berita. Karena saya juga senang memotret, saya juga tampilkan hasil memotret itu kedalam blog saya. Kritik atau saran atau ide saya terima dengan tabah.

Tuesday, December 2, 2014

Lusiwati Sang Ibu Kucing Jalanan


     Lusiwati. Demikian nama seorang perempuan penyayang kucing. Bagi para penyayang kucing di Jakarta dan sekitarnya, mungkin lebih sering mendengar nama Ibu Lusi atau Bu Lusi. Dan mungkin juga namanya sudah dikenal sampai keluar Jakarta. 
  
     
     Namun mungkin tidak banyak yang tahu apa kegiatan sehari-hari perempuan ini. Pemulung dan sekaligus merawat kucing jalanan yang terlantar, liar bahkan dibuang. Sejak kiprahnya di dunia perkucingan, sudah lebih dari 600 ekor kucing yang dirawatnya. Setiap hari perempuan ini berkeliling sebuah taman di daerah Jakarta Selatan memberi makan kucing-kucing yang dianggapnya sebagai teman, sahabat bahkan anak. Lusiwati tidak memikirkan lagi dirinya tinggal dimana, tidur dimana, makan dimana. Baginya asalkan masih bisa memulung dan memberi makan kucing, cukup sudah. Jangan pernah tanya soal bayar kontrakan rumah bahkan mencicil rumah KPR karena itu semua jauh diluar jangkauannya. Jika hari ini makan sekali itu sudah cukup. Yang penting kucing-kucing bisa makan setidaknya dua kali, pagi dan sore.
Tidak ada yang tahu pasti alamat Lusiwati sebab beberapa kali sudah orang membuang kucing di wilayahnya memulung. Itu sebabnya hanya beberapa orang saja yang mengetahui keberadaan sang ibu kucing jalanan. Banyak kucing-kucingnya yang juga sudah menjalani operasi steril dan kebiri dengan bantuan donasi orang-orang yang peduli.
     
     Setelah menempati bedeng selama beberapa tahun, akhirnya Lusiwati menyerah. Bedeng tempatnya mencurahkan kasih sayang kepada kucing kini dibongkar sudah. Lusi pun sadar akan hal ini karena meski pun membayar sewa kepada oknum, dia tetap harus segera pindah. Bukan masalah dia akan tidur dimana tetapi yang menjadi pikirannya saat ini adalah puluhan kucing yang masih dirawatnya. Baginya semua itu hanya kucing kampung. Ada pun beberapa ekor kucing ras buangan orang tidak bertanggung jawab disebutnya kucing kampung berbulu panjang. Kini di tengah suasana hati yang penuh emosi kesedihan, di antara puing-puing bedengnya, beberapa ekor kucing dengan penyakit parah hanya menunggu uluran tangan orang yang benar-benar peduli kepada kucing. Beberapa ekor kucing bahkan seperti mengetahui dan memahami kondisi sang ibu sehingga mereka tiba-tiba mati atau sakit parah yang tidak bisa disembuhkan. Mungkin mereka merasa dengan demikian sang ibu tidak perlu lagi memikirkan bagaimana menaungi mereka dari panas atau hujan, atau memulung hanya untuk membelikan mereka sepotong ikan yang diaduk dengan nasi. Dan itu juga sudah merupakan takdir mereka.

     Suasana mengharukan saat sang ibu berpisah dengan kucing-kucingnya. Diciumnya mereka satu per satu sambil berbicara: "Ayo mak, kamu harus kuat mak. Anak-anakmu sudah aman mak. Jangan mati mak. Kalau disana jangan nakal ya mak," atau "Neng, saudara-saudara kamu sudah hanyut. Kamu jangan mati ya. Kamu tinggal sendiri. Kamu jangan nakal. Makan yang banyak biar sehat."
     Tidak ada yang tahu pasti apakah kucing-kucing itu mengerti apa yang dikatakan sang ibu tetapi beberapa ekor diantaranya menjawab dengan mengeong lemah.
Teman, hanya dari hati yang tulus ikhlas yang dapat membantu meringankan beban Lusiwati sang ibu kucing jalanan. Seandainya ada teman yang dapat memelihara barang seekor saja, sudah cukup membuat Lusiwati bahagia. Untuk jalan keluar kedepan, marilah kita pikirkan bersama. 
Bagi yang ingin membantu, dapat menghubungi Steril Yuk atau melalui BCA atas nama Dinda Ambarrani no rekening 230-1971-933 Terima kasih.

(sumber:
https://www.facebook.com/w3w3.60m83L/media_set?set=a.10204371736231655.1073741881.1177662449&type=1)

No comments: