Agheelz Go Blog

Hai. Selamat datang di Agheelz Go Blog. Blog ini berisi tulisan-tulisan saya, beberapa sumbangan tulisan lain dari teman-teman, saran atau ide atau pendapat dan dari kumpulan hasil berburu berita. Karena saya juga senang memotret, saya juga tampilkan hasil memotret itu kedalam blog saya. Kritik atau saran atau ide saya terima dengan tabah.

Monday, January 15, 2018

Kisruh Makanan Kucing dan Anjing “Bersubsidi” Dari Sandy Aroon (Sandy Yong)

   Mungkin kalian masih ingat atau ada yang pernah membaca suatu postingan yang menawarkan makanan kucing bentuk pelet dengan merk Maxi ukuran 20kg. Menurut penjual harga jual Maxi sebesar Rp.350.000 adalah harga subsidi. Siapa yang memberi subsidi? Sandy Aroon sebagai penjual. Sebelumnya Sandy juga pernah menjual makanan anjing dan kucing baik berupa kalengan mau pun pelet. Harganya pun murah dibanding harga di toko hewan. Semuanya dijual kepada masyarakat khususnya penyayang anjing dan kucing dengan embel-embel subsidi.
   Sebelum sampai kepada Maxi, saya membahas dulu soal makanan kaleng untuk kucing yang juga dengan embel-embel bersubsidi. Sandy meminta tolong kepada saya untuk menyediakan tempat penyimpanan sebelum makanan kucing itu sampai kepada pembeli. Disebutkan oleh Sandy bahwa total jumlahnya 100 lusin kalengan aneka merk diantaranya Friskies, Whiskas dan Supercat. Dijelaskan juga bahwa harganya Rp.5000/kaleng yang kemudian menjadi Rp.10.000/kaleng. Lusinan makanan kalengan itu dikirimkan kepada saya yang membantu menyediakan tempat. Segera saya merapikan teras rumah agar nantinya makanan kaleng tersebut bisa tersimpan rapi.

Postingan pemesanan Maxi pada 28 Agustus 2018


   Saat kedatangan sudah ditetapkan namun dalam praktiknya ternyata sering kali terlambat. Awalnya dikatakan akan dikirim dengan truk. Untuk itu saya menghubungi para pemuda disini untuk membantu saya sekiranya butuh tenaga angkut-angkut. Dari dijanjikan datang pagi, siang, sore, sampai malam saya menunggu truk yang tidak kunjung datang. Para pemuda yang sedianya akan membantu saya bubarkan. Sebelumnya didapat kabar bahwa truk masih di daerah Cakung pada sekitar jam 21.00. Saya menghubungi teman untuk meminta bantuan jika sekiranya truk datang setidaknya saya ada teman. Teman yang dimaksud adalah Mbak Monik. Sampai subuh keesokan hari dan kami tidur di teras diramaikan oleh nyamuk dan serangan udara dingin, truk itu tidak ada kabarnya. Saat saya hubungi keterangan yang diberikan bahwa truk sudah kembali ke pool. Apa yang terjadi dengan makanan kalengan? Apakah ikut dibawa ke pool? Apakah semua diturunkan di Cakung? Saya tidak tahu. Intinya makanan kaleng itu belum sampai selama 3 hari berturut-turut.
   Hari berikutnya ada kabar bahwa makanan kaleng akan datang. Saya kira ini adalah truk yang beberapa hari dinantikan. Saat malam hari ternyata yang datang sebuah mobil dari angkutan online dengan membawa hanya 30 lusin kotak makanan kaleng. Untuk ongkos mobil online tersebut sudah dibayarkan sedangkan suami saya memberikan tip kepada supir. Beberapa hari berikutnya kembali datang kiriman makanan kaleng berjumlah 100 lusin kotak. Satu kotak makanan kaleng berisi 12 sampai 24 kaleng. Malam itu saya ditemani Mbak Monik dan suaminya. Kami bolak balik angkut dari kendaraan ke teras. Untuk pengiriman kepada pembeli, dibukalah tautan dari toko online dan dari penyimpanan di rumah saya sampai ke tempat pembeli otomatis tenaga saya yang terpakai. Kadang dalam sehari saya angkut total 15 lusin kotak. Jika dihitung 1 kaleng makanan kucing seberat 400gram dikalikan 12 dikalikan 15, maka seberat itulah yang saya angkat. Diluar dari makanan kucing kalengan ternyata ada juga makanan keringan (pelet) untuk kucing dengan merk True Love seberat 8kg/sak dan pelet anjing merk Pedigree seberat 20kg/sak. Kemudian datang juga makanan kalengan untuk anjing dengan merk Country Dog, Leandro dan Good Dog. Rata-rata berat makanan kalengan untuk anjing itu 625gram sampai 1250gram. Untuk makanan-makanan itu saya pernah dibantu angkat-angkat oleh seorang teman yaitu Budi saat malam hari. Kebetulan Budi mampir ke tempat saya sepulang kerja untuk mengambil makanan kalengan kucing. Pernah juga datang kiriman dengan kendaraan online dimana supir meminta tambahan uang untuk biaya cuci mobil dengan alasan mobilnya jadi kotor dan bau. Suami saya yang memberikan uang untuk cuci mobil.

   Ada suatu masalah dengan pembeli makanan anjing karena tidak sesuai dengan yang ditawarkan. Sandy menawarkan makanan kalengan anjing merk Alpo namun ternyata yang dikirim bukan Alpo melainkan Leandro dan Country Dog. Selain itu juga kemasan dan rasa. Pembeli yang tertarik memesan Alpo kemasan 625gram diganti dengan merk lain yang kemasan beratnya hampir sama. Misalkan 2 kaleng Alpo @625gram diganti dengan sekaleng Leandro atau Country Dog kemasan berat 1200-1250gram. Untuk rasa lamb diganti dengan beef atau chicken. Hal ini sempat pula menyeret saya dalam keributan dengan pembeli. Jujur saya tidak tahu menahu masalah perjanjian ini sebab saya hanya mengirimkan sesuai yang diminta Sandy. Salah satu pembeli dikirimkan ke alamat sebelah klinik hewan. Saat dikembalikan karena tidak sesuai juga dititipkan ke klinik hewan dan dibawa kembali ke saya oleh Susi yang kebetulan sedang ke klinik hewan itu. Sempat saya ditegur pembeli (Imelda) yang menyuruh saya diam (jangan ikut berkomentar di facebook) karena saya bukan penjual makanan anjing. Saya pun diam karena sebenarnya saya disuruh memberi komentar oleh Sandy. Sayapun hanya berkomentar menjelaskan bahwa saya hanya membantu tempat penyimpanan dan pengiriman.
   Lalu Sandy menghubungi saya menanyakan kesediaan tempat untuk makanan kucing jenis pelet dengan merk Maxi. Dia tanya kesanggupan saya menampung 100 sak. Satu sak Maxi beratnya 20kg. Dikatakan bahwa Maxi dibeli dari Iin Sofjan. Saya perkirakan tempat di teras yang hanya sanggup menampung sekitar 40 sak itu pun sampai masuk kedalam dapur mungil saya. Sandy berkata 40 sak/minggu di rumah saya dan sisanya di rumahnya atau rumah temannya. Sempat suami saya curiga dengan bertanya, apakah Maxi sekian banyak itu sudah ada? Saya yakinkan suami bahwa pasti ada! Lalu disusunlah teknis pemesanan melalui facebook dan saya sebagai admin pemesanan. Pemesanan Maxi itu dibuka pada tanggal 28 Agustus 2017 dengan janji akan sampai ke pembeli dua minggu setelah pemesanan ditutup yaitu tanggal 9-13 September 2017. Para pemesan Maxi mendaftar via nomor whatsapp saya namun mereka transfer langsung ke Sandy dengan bukti transfer tetap melalui saya. Jadi saya sama sekali tidak menerima transfer pembelian. Tiba-tiba dia menghubungi saya dan bilang bahwa semua Maxi akan disimpan di rumah saya. Lalu saya minta tolong suami saya untuk segera memasang keramik di rumah kucing. Kebetulan ada tukang yang sedang merapikan kamar mandi kami. Suami saya protes sebab berarti harus membeli lagi keramik serta membayar jasa tukang yang diluar dari pekerjaan awal. Protesnya tidak saya indahkan sebab saya bilang Maxi akan saya simpan didalam kamar, di ruang tengah, sampai ruang makan jika teras tidak memungkinkan. Dengan terpaksa suami saya mengijinkan, membelikan keramik dan membayar jasa tukang. Semua dilakukan untuk meloloskan permintaan Sandy.
   Setelah keramik terpasang di rumah kucing timbul masalah baru. Bagaimana kalau hujan air masuk kedalam sebab pagar rumah kucing dengan batas tanah tetangga tidak rapat. Lalu Irwan membantu dengan memasangkan spanduk bekas di luar pagar. Berkali-kali kami tes dengan menyemprotkan air. Setelah dirasa air tidak akan masuk, kami siap menerima kiriman Maxi. Hari pertama, kedua dan seterusnya ternyata Maxi tidak kunjung datang. Bulan berikutnya yaitu Oktober 2017 Maxi akhirnya datang dengan mobil box online. Datang sekitar jam 23 dan lagi-lagi suami saya yang memberikan tip. Suami saya juga membantu mengangkut Maxi semuanya sekitar 30 sak. Mengapa Maxi tidak datang tepat waktu? Sandy beralasan dia akan ke Korea Utara sehingga tidak sempat mengurusi Maxi. Dikatakan oleh Sandy bahwa tujuannya ke Korea Utara untuk menuliskan laporan peperangan. Saat itu memang sedang terjadi ketegangan antara Amerika dengan Korea Utara. Saya tidak perhatikan lagi bahwa ternyata yang katanya akan ke Korea Utara dan sudah di Singapura tiba-tiba berada di Bali hanya dalam waktu 5 hari saja sejak dikatakan berangkat ke Korea Utara. Beberapa pembeli marah kepada saya karena Maxi pesanan yang tidak kunjung datang. Saya tanyakan kepada Sandy yang dijawab bahwa Iin tidak mengirimkan Maxi, juga bahwa ternyata Tyas ikut berperan tidak mengirimkan Maxi. Sebelumnya tentang makanan kaleng kucing dikatakan juga bahwa itu semua disimpan di gudang proyek Tyas dan tidak bisa keluar karena ada sesama karyawan yang melaporkan. Segera saya menghubungi Iin dan Tyas untuk konfirmasikan hal ini. Mereka tidak menjawab dengan jelas dan saya pikir itu bukan urusan saya.

Waktu kedatangan Maxi tertera di hp yaitu tanggal 18 Oktober 2017
   Hari berikutnya Maxi datang dengan mobil box yang menurut keterangan supir langsung dari supplier. Saya tanya apakah dari Iin Sofjan? Supir bilang kurang tahu tetapi kendaraan dari Bu Tyas. Saya tidak mempermasalahkan dari mana Maxi dikirim yang penting sampai. Saat itu Maxi dikirim malam hari. Hari berikutnya dikirim lagi Maxi puluhan sak. Kebetulan saat itu sedang ada Mbak Monik dan Mas Bayu yang langsung membantu angkat-angkat. Total semua ada 150 sak Maxi di rumah kucing.
   Beberapa pembeli Maxi yang sudah transfer ke Sandy segera dihubungi. Beberapa pembeli langsung datang mengambil sendiri sedangkan lainnya menggunakan jasa ojek, gojek, grabbike, gocar dan grabcar. Pembeli yang menggunakan jasa mobil online dikarenakan Maxi yang dibeli lebih dari 2 sak. Juga ada pembeli yang dibantu untuk klik tautan pengiriman toko. Siapa yang angkut Maxi dari rumah kucing ke kendaraan motor atau mobil? Saya! Dalam sehari saya bisa angkat dan angkut sampai lebih dari 200 kilogram! Selain itu juga beberapa pembeli membatalkan pembelian karena waktu yang mulur. Mereka meminta uang kembali. Untuk masalah ini saya tidak tahu apakah uang benar-benar dikembalikan atau tidak sebab saya hanya meneruskan pesan wa.
   Yang tidak diketahui oleh pembeli adalah saya juga sibuk sebagai admin dari sebuah komunitas sterilan kucing. Kadang para pendaftar steril kucing menghubungi saya bersamaan wa dengan pembeli Maxi. Lelah secara fisik dan psikis, saya jatuh sakit namun pengiriman Maxi tetap berjalan. Sampai suatu hari saya dikejutkan dengan postingan Sandy tentang pemesanan Maxi sesi kedua. Yang bikin saya terkejut adalah calon pembeli diminta inbox ke saya! Saya marah kepada Sandy dan melalui telepon saya menolak untuk menjadi admin pemesanan Maxi apalagi tanpa konfirmasi sebelumnya ke saya. Saya katakan cukup sudah saya bantu dengan Maxi yang pertama dan saya kembali fokus ke awal menjadi admin sterilan kucing. Diluar dugaan Sandy malah posting di facebook yang marah-marah kepada calon pembeli bahwa mereka diminta jangan mengganggu saya yang admin sterilan kucing.
    Selanjutnya saya lega ketika akhirnya hampir semua Maxi keluar dari rumah saya. Saya katakan hampir semua sebab tinggal beberapa puluh sak lagi. Terakhir itu akhirnya dikirim kepada Sandy sebanyak 29 sak menggunakan mobil box online. Saya kira sudah lega namun ternyata tidak. Ada seorang pembeli yang belum menerima Maxi. Padahal semua pengiriman selalu dicatat tanggalnya. Yang saya ingat saat itu memang ada ojek pribadi yang menjemput Maxi atas nama Lilyana Aji. Alamat pengiriman dicocokkan dengan pemesan yang ternyata sama. Sandy sendiri yang bilang akan mengembalikan uang Maxi daripada pusing. Saya tidak tahu apakah benar dikembalikan atau tidak. Yang kemudian ditanyakan adalah berapa total makanan kucing dan anjing yang disimpan di rumah saya sebab dia akan memberikan sejumlah uang kompensasi. Saya katakan belum dihitung dan saya tidak juga mengharapkan uang bayaran sebab jika dia menghitung jasa tenaga saya maka dia menganggap saya sebagai kuli panggul. Seandainya pun dia ingin memberikan sejumlah uang, tidak perlu dia menanyakan jumlah makanan kucing dan anjing asalkan ikhlas. Namun ternyata itu hanya wacana dari dia.
    Selanjutnya adalah saat Sandy menyebutkan saya tidak tahu berterima kasih kepadanya. Saya dibilang pengecut dan sebagainya. Saya juga dihujat oleh teman-temannya yang saya yakini tidak tahu menahu kronologisnya. Hal ini dipicu oleh suatu pertanyaan banyak dokter hewan tentang kandungan anti virus dari obat-obatan yang dijualnya. Saya hanya meneruskan pertanyaan para dokter hewan. Kalau pun Sandy menolak memberi tahu kandungan anti virus setidaknya jangan meminta bayaran milyaran rupiah kepada dokter hewan yang bertanya. Saya kira wajar saja dokter hewan bertanya kandungan suatu obat mengingat kemasan obat tanpa penjelasan kandungan mau pun tanggal kadaluwarsa. Baiklah, saya kira ini masalah lain namun menyangkut ke saya juga. Tenaga, waktu dan pikiran yang tersita untuk membantu mengurus makanan kucing dan anjing dagangannya tidak dianggap. Belum lagi tenaga dan bantuan lain dari teman-teman saya. Seandainya sebuah baju yang dia kirimkan kepada saya dapat membayar biaya dokter saat saya sakit mungkin saya masih sedikit terhibur. Atau sebuah baju dapat menggantikan pembelian keramik dan bayaran tukang mungkin masih sedikit terhibur.
   Memang sengaja saya diamkan dia menghujat saya untuk semua yang telah saya lakukan saat membantunya. Saya tidak ingin menggiring publik beropini negatif terhadapnya. Namun semakin didiamkan, dia semakin menjadi-jadi. Sampai akhirnya saya kembali bertanya kepada Iin dan Tyas mengenai masalah makanan kucing Maxi. Jawaban mereka adalah karena Sandy belum membayar sehingga pengiriman Maxi tertunda. Saat saya bantah dengan mengatakan bahwa Sandy menyatakan sudah membayar sekitar 100 juta, mereka malah tertawa. Bahkan mereka mengirimkan bukti pembayaran via transfer. Disitu jelas tertulis tanggal transfer 2 Oktober 2017 dengan nilai nominal yaitu 9.750.000 saja dan bukan 100 juta seperti selama ini dia bilang. Kemudian transfer kepada Tyas pada tanggal 9 Oktober 2017 hanya senilai 2.250.000. Hal ini membuktikan bahwa ternyata Sandy membayar dari uang pemesan bukan dari modalnya sendiri yang selama ini sering dia tuliskan. Jadi yang dia maksud transfer 100 juta itu yang mana? Itu pesanan makanan kering yang pertama. Jumlahnya pun tidak 100 juta melainkan total 95.900.000 (untuk jelasnya mungkin nanti Tyas yang akan membeberkan bukti transfer).

Bukti transfer dari Sandy tertera tanggal 9 Oktober 2017
   Jadi saya kira cukup sekian klarifikasi dari saya. Apa pun yang saya tulis merupakan fakta dari saya. Seandainya pun ada kurang tanggal mau pun hari mohon maaf karena saya lupa. Silahkan teman-teman untuk menilai. Jika memang ternyata memang kesalahan pada saya dan tidak tahu berterima kasih, saya mohon maaf. Semoga kita semua diberikan kewarasan dan kesehatan.
 
sumber:  https://www.facebook.com/notes/milza-permatasari/kisruh-makanan-kucing-dan-anjing-bersubsidi-dari-sandy-aroon-sandy-yong/10155932198827808/

3 comments:

Passerby Lady said...

Halo Mba, salam kenal.. maaf saya komen disini. Di post yg membahas Hemorrhagic Calicivirus saya ngga bisa komen di FB karena saya orang luar hanya follow saja tidak add friend.

Saya juga memantau perkembangan dunia medis/obat kucing tp sekedar pengamat awam saja, untuk referensi sendiri, untuk kucing sendiri.

Saya sudah baca full link ini: http://veterinarycalendar.dvm360.com/top-eight-questions-about-virulent-hemorrhagic-feline-calicivirus-proceedings

Jd intinya artikel itu di tulis tahun 2008, dan menurut dia sejak 9 tahun terakhir hanya ada bbrp kasus Hemorrhagic Calici. Di situ juga dibilang ini kasus VERY RARE, ga semua calici itu hemorrhagic krn virusnya pun beda. Virus Hemmorrhagic itu virus Calici yg udah bermutasi, yang di luar sana msh jarang kasusnya. Ga bisa sembarang diagnosa positif Hemorraghic Calicivirus, apalagi jd wabah (???).

Sedangkan untuk pengobatan kasus virus, setau saya memang ada antivirus kucing tp belum masuk sini, Namanya Virbagen Omega
dari Virbac perusahaan Perancis. Produsen Nutriplus Gel, Megaderm, dll banyak suplemen hewan dr dia yg kita pasti pernah pake.

https://uk.virbac.com/home/products/antiviral/main/virbac-product-list/virbac-product.html

Virbac pegang license untuk distribusi internasional antivirus ini yg memang aslinya hasil penelitian perusahaan Jepang namanya Toray.
http://www.toray.com/products/chemicals/che_0050.html

Toray punya kantor perwakilan di Indonesia, tp tetep Toray Indonesia ga masukin obat ini:
http://www.toray.co.id/en/products/chemicals/che_005.html


Dari keterangan link di atas, Toray meng-claim produk dia bisa untuk FIV dan calicivirus juga.
Jd kalau ada antivirus untuk kucing dari JEPANG ya memang ada keluaran Toray ini, tp hanya tersedia di Jepang. Untuk license penjualan overseas semua dipegang oleh Virbac dgn nama dagang Virbagen Omega yang setahu saya belum masuk Indonesia. Lalu kalau ada yg jual antivirus dari Jepang di Indonesia apakah keluaran Toray ini? Kandungannya apa? Asal-usul dari Jepang mana? Adakah dokumen pelengkap dari BPOM atau badan terkait obat2 hewan?
Kalau benar dari Toray (atau dari produsen manapun), itu illegal loh jual obat repack/re-label sendiri. Terus dosisnya yakin bener yg dikasihin? Yakin semua efektif dan sembuh total?

Nah, penelitian dengan Feline Interferon (kandungan dari Virbagen Omega) untuk pengobatan FIP sudah pernah dilakukan:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/m/pubmed/18196725/

Versi lengkap dokumennya disini, tapi kadang link nya tdk bisa diakses:

http://onlinelibrary.wiley.com/store/10.1111/j.1939-1676.2007.tb01937.x/asset/j.1939-1676.2007.tb01937.x.pdf?v=1&t=jcnce35r&s=3bfc3ad2b515d9fd4a7ebc7a234b7b6375f5ae80


Hasilnya (translated): secara statistik penggunaan Feline Interferon-Omega sbg treatment untuk FIP tidak mengubah lamanya daya bertahan/survival rate dibandingkan dgn sample yg tidak diberikan treatment (placebo) atau dalam variable lain yg dievaluasi.
So it means, ga ngaruh �� saya belum ketemu artikel/jurnal ilmiah lain yg lebih lengkap dan update. Terakhir ya ini. Ga ngaruh.

Sorry jd panjang, saya gatel mau ikut komen tp ga bisa ��. Btw saya seneng baca2 post mba di FB (dan baru tau blog ini aktif juga) dan juga info2 lokasi sterilnya. Saya dari tahun lalu tertarik dgn obat XXX tp sejak baca post mba yg bahas ekstrak dino dan hemorrhagic calicivirus, saya jd research (googling maksudnya) sendiri dan ketemu link2 di atas. Mungkin mba sudah tahu info2 dr link tsb tp gpp saya jabarkan saja, mudah2an bisa bantu orang lain yg ga sengaja baca komen ini supaya lebih hati2 kalau beli obat online. Lebih baik langsung dr vet saja atau di apotik dengan resep dari vet. Tp liat2 vet nya juga. Klo saya mah ogah ke vet yg mau pakai obat XXX ini hehehe..

Keep posting ya mba, semoga masalah DF ini cepat selesai ��

Agheelz said...

Terima kasih sudah mampir kesini. Ya betul saya juga sudah baca jurnal itu dan memang sangat jarang ditemukan kasus haemorrhagic dalam calicivirus bahkan disebutkan hanya 6 pasien dalam beberapa tahun belakangan. Saya pun menulis bukan asal namun juga membaca terlebih dahulu info yang berkaitan. Selain itu juga (terpaksa) membuka lagi buku buku berdebu dan membacanya dengan susah payah karena kadang hurufnya kecil dan mata saya tambah 2 jadi 4. Intinya dalam menganalisa dan menuliskan semacam berita, kita tidak boleh asal asalan. Sebab jika demikian maka sama saja dengan mundur jauh sejauh jauhnya ke belakang.

Fenny said...

Anda menang... Anda diberikan lagi bonus 100%..
Deposit pertama (*Bonus 10%)

Jangan lewatkan promo paling menguntungkan di situs Agen Judi Online Bolavita !

Promo ini telah di rilis oleh Agen Bolavita sejak bulan November 2019. Promo ini menjadi promo dengan bonus terbesar yang ada dalam sejarah judi online indonesia.

Menyediakan permainan judi online yang sangat lengkap ! serta menyedediakan berbagai transaksi yang lengkap seperti Ovo, Gopay, Linkaja, Dana, Pulsa dan Semua Jenis rekening Yang ada di Indonesia.

Jenis Permainan :
S128
SV388
SBOBET
CBET
NOVA88
368BET
GD88
VIVOSLOT
JOKER123
PLAY1628

Jangan sungkan menghubungi kontak cs kami dibawah ini :

» Nomor WhatsApp : +62812-2222-995
» ID Telegram : @bolavitacc
» ID Wechat : Bolavita
» ID Line : cs_bolavita