Bila timbul suatu pertanyaan ular manakah yang paling berbisa, maka ada 2 jawaban. Salah satunya berdasarkan jumlah bisa yang masuk pada saat gigitan pertama. Namun demikian tidak ada ular berbisa yang mengosongkan kelenjar bisanya dalam sekali gigitan, dan biasanya ular hanya menggigit dengan bisa yang “kering”. Cara lain untuk menentukan keampuhan bisa adalah dengan melihat tempo yang dibutuhkan bisa tersebut saat melumpuhkan tikus.
Uji coba yang dilakukan terhadap tikus yang diinjeksikan bisa dalam jumlah yang banyak memperlihatkan tingkat kematian (lethal) sebesar 50% dalam waktu 24 jam. Dosis ini disebut LD50 (LD = Lethal Dose) yaitu jumlah miligram bisa perkilogram BB tikus. Bisa dari beberapa jenis ular di uji coba dengan cara ini. Untuk berbagai alasan, dosis yang digunakan tidak pernah di uji coba terhadap manusia.
Dengan asumsi bahwa tikus dan manusia memiliki persamaan dalam daya serap bisa dari setiap spesies ular, maka ular Hook-nose Seasnake (Enhydrina schistosa) adalah ular dengan tingkat bisa paling tinggi yang pernah di uji coba. Hasil uji coba menunjukkan bahwa hanya dibutuhkan 1,5 miligram bisanya dapat membunuh manusia. Ular Hook-nose Seasnake tersebut terdapat mulai dari Laut Persia dan perairan selatan Asia sampai pantai utara Australia. Russel’s Viper (Vipera russelii) dari selatan Asia dan Inland Taipan (Oxyuranus microlepidotus) dari Australia memiliki bisa yang nyaris mematikan. Namun perbandingan ini hanya dugaan tingkat toksisitas bisa terhadap manusia. Dan juga ketentuan LD50 memiliki data yang berbeda tergantung dari penelitian yang dilakukan dengan cara injeksi yang berbeda (intramuskular, intraperitoneal, subkutan). Injeksi subkutan biasanya menunjukkan tingkat lethal yang kurang tinggi dibandingkan dengan intraperitoneal, dan dimbutuhkan 2 sampai 5 kali penambahan dosis untuk menghasilkan tingkat kematian yang sama.
Estimasi didapat dari bisa yang diambil (milking) dari kelenjar bisa semua ular, kemudian dikeringkan dan bubuk tersebut ditimbang. Sampel bisa diambil dari ular dewasa dari spesies tunggal dan dibuat jumlah rata-ratanya. King Cobra (Ophiophagus hannah), Gaboon Viper (Bitis gabonica), Eastern Diamondback Rattlesnake (Crotalus adamanteus), dan Bushmaster (Lachesis muta) memiliki kapasitas bisa yang banyak dalam sekali gigit. Toksisitas dari ke-empat jenis ular tersebut berbeda namun gigitan dari ke-empatnya sangat berbahaya meskipun mereka menginjeksikan bisa dalam jumlah seperempat dari keseluruhan total bisa yang ada di dalam kantung bisa. Sekitar 100 miligram bisa dari ular derik Eastern Diamondback dapat membunuh manusia dewasa, dan Diamondback yang besar dapat menyimpan 850 miligram bisa dalam kantung bisanya.
Kematian akibat bisa tergantung dari mangsa. Bahkan bila dilakukan uji coba terhadap manusia meskipun manusia bukanlah mangsa ular berbisa ada faktor-faktor lain dan tingkat LD50 dapat menyebabkan luka-luka yang serius. Pada manusia faktor-faktor tersebut antara lain kesehatan, ukuran tubuh, usia, dan kondisi fisiologis. Faktor-faktor tersebut juga berhubungan dengan kontak gigitan antara lain apakah hanya satu taring yang masuk atau keduanya, jumlah bisa yang masuk, lokasi gigitan, dan tentu saja apakah langsung masuk ke aliran darah atau tidak, kondisi dari ular itu sendiri dan jarak bisa dikeluarkan pada saat pertama kali atau kedua kali merupakan faktor terakhir. Beberapa perbedaan faktor ini yang menyebabkan gigitan ular berbisa merupakan hal yang unik. Oleh sebab itu tergantung dari keadaannya, gigitan dari ular dengan tingkat bisa rendah dapat mengancam jiwa dan sebaliknya dengan ular yang tinggi tingkat bisanya kemungkinan tidak terlalu berbahaya.
Toksisitas Bisa Ular Berbisa
No. Nama dan Spesies Tikus LD50 (mg/kg)
1. Hook-nosed Seasnake (Enhydrina schistosa) 0,02 : 7,79
2. Russel’s Viper (Vipera russelii) 0,03 : 130,0 – 250,0
3. Inland Taipan (Oxyuranus microlepidotus) 0,03 : 44,0 – 110,0
4. Dubois’s Reef Seasnake (Aipysurus doboisii) 0,04 : 0,07
5. Eastern Brownsnake (Pseudechis textilis) 0,05 : 2,0 – 67,0
6. Black Mamba (Dendroaspis polylepis) 0,05 : 50,0 – 100,0
7. Tiger Rattlesnake (Crotalus tigris) 0,06 : 6,0 – 11,0
8. Boomslang (Dispholidus typus) 0,07 : 1,6 – 8,0
9. Yellow-bellied Seasnake (Pelamis platurus) 0,07 : 1,0 – 4,0
10. Common Indian Krait (Bungarus caeruleus) 0,09 : 8,0 – 20,0
11. Desert Horned Viper (Cerastes cerastes) 0,10 : 120,0 – 400,0
12. Common Taipan (Oxyuranus scutellatus) 0,10 : 120,0 – 400,0
13. Common European Viper (Vipera berus) 0,11 : 10,0 – 18,0
14. Tigersnake (Notechis sculatus) 0,12 : 35,0 – 189,0
15. Forest Cobra (Naja melanoleuca) 0,12 : ?
16. Puffadder (Bitis arietans) 0,14 : 350,0 – 300,0
17. Gaboon Viper (Bitis gabonica) 0,14 : 350,0 – 600,0
18. Seakrait (Laticauda laticaudata) 0,16 : ?
19. Neotropical Rattlesnake (Crotalus durissus) 0,17 : 20,0 – 100,0
20. Mojave Rattlesnake (Crotalus sculutulus) 0,18 : 50,0 – 300,0
21. Egyptian Cobra (Naja haje) 0,19 : 175,0 – 300,0
22. Harlequin Coralsnake (Micrurus fulvius) 0,20 : 3,0 – 5,0
23. Ottoman Viper (Vipera xanthina) 0,20 : 8,0 – 18,0
24. Erabu Seakrait (Laticauda semifasciata) 0,21 : 2,0 – 14,0
25. African Birdsnake (Thelotornis kirtlandii) 0,21 : ?
26. Ringhal (Haemachatus haemachatus) 0,22 : 80,0 – 120,0
27. Olive Seasnake (Aipysurus laevis) 0,22 : 10,0 – 33,0
28. Blacknecked Cobra (Naja nigricollis) 0,23 : 150,0 – 350,0
29. Sawscaled Viper (Echis carinatus) 0,24 : 5,0 – 48,0
30. Common Mamba (Dendroaspis angusticeps) 0,26 : 60,0 – 95,0
31. Barbelied Seasnake (Hydrophis elegans) 0,27 : 9,0 – 24,0
32. Spectacled Cobra (Naja naja) 0,28 : 150,0 – 600,0
33. Annulated Seasnake (Hydrophis cyanocinctus) 0,35 : 5,0 – 8,0
34. Ferdelance (Bothrops atrox) 0,35 : 100,0 – 200,0
35. White-lipped Tree Pitviper (Trimeresurus albolabris) 0,37 : 8,0 – 15,0
36. Hundred-face Pitviper (Deinagkistrodon acutus) 0,38 : ?
37. Central American Coralsnake (Micrurus nigrocinctus) 0,40 : 5,0 – 8,0
38. Northern Moleviper (Atractaspis microlepidota) ? : 5,0 – 10,0
39. Yellow-lipped Seakrait (Laticauda colubrina) 0,40 : ?
40. Jararacussu (Bothrops jararacussu) 0,46 : 200,0 – 321,0
41. Nose-horned Viper (Vipera ammodytes) 0,48 :?
42. Common Blacksnake (Pseudechis porphyriacus) 0,50 : 30,0 – 50,0
43. Deathadder (Acanthopis antarcticus) 0,60 : 70,0 – 236,0
44. Hardwicke’s Seasnake (Lapemis curtus) 0,62 : 2,4 – 15,0
45. Southern Coralsnake (Micrurus frontalis) 0,63 : 20,0 – 30,0
46. Blunt-nosed Viper (Viperina lebetina) 0,64 : 12,0 – 150,0
47. Wagler’s Pitviper (Tropidolaemus wagleri) 0,75 : 65,0 – 90,0
48. Cantil (Agkistrodon bilineatus) 0,80 : 50,0 – 95,0
49. King Cobra (Ophiophagus hannah) 0,90 : 350,0 – 500,0
50. Twin-spoted Rattlesnake (Crotalus pricei) 0,95 : 4,0 – 8,0
51. European Asp (Vipera aspis) 1,00 : 9,0 – 10,0
52. Western Rattlesnake (Crotalus viridis) 1,10 : 35,0 250,0
53. Terciopelo (Bothrops asper) 1,10 : 100,0 – 310,0
54. Jararaca (Bothrops jararaca) 1,10 : 40,0 – 70,0
55. Banded Krait (Bungarus fasciatus) 1,20 : 20,0 – 114,0
56. Mamushi (Agkistrodon blomhffii) 1,20 : 1,0 – 7,0
57. Eastern Diamondback Rattlesnake (Crotalus adamentus) 1,20 : 200,0 – 850,0
58. Malayan Pitviper (Callosellasma rhodostoma) 1,24 : 40,0 – 60,0
59. Picados Pitviper (Porthidium picadoi) 1,33 : 50,0 – 70,0
60. Eyelash Palm Pitviper (Bothriechis schlegelii) 1,60 : 10,0 – 20,0
61. Timber Rattlesnake (Crotalus horridus) 1,64 : 75,0 – 210,0
62. Common Nightadder (Causus rhombeatus) 1,85 : 20,0 – 30,0
63. Lowland Copperhead (Austrelaps superbus) 2,0 : ?
64. Urutu (Bothrops alternatus) 2,0 : 60,0 – 100,0
65. Cottonmouth (Agkistrodon piscivorus) 2,04 : 80,0 – 170,0
66. Orsini’s Viper (Vipera ursinii) 2,17 : 1,0 – 4,0
67. Western Diamondback Rattlesnake (Crotalus atrox) 2,20 : 175,0 – 600,0
68. Jumping Pitviper (Porthidium nummifer) 2,40 : 40,0 – 60,0
69. Sidewinder (Crotalus cerastes) 2,60 : 18,0 – 50,0
70. Pygmy Rattlesnake (Sistrurus miliarus) 2,80 : 12,0 – 35,0
71. Massasauga (Sistrusus catenatus) 2,90 : 15,0 – 45,0
72. Okinawa habu (Trimeresurus flavoviridis) 3,05 : ?
73. Red Diamond Rattlesnake (Crotalus rubber) 3,70 : 120,0 – 450,0
74. Speckeld Palm Pitviper (Bothriechis nigroviridis) 4,0 : 10,0 – 20,0
75. Bushmaster (Lachesis muta) 4,50 : 200,0 – 500,0
76. Rainforest Hognosed Pitviper (Porthidium nasautum) 4,60 : 12,0 – 25,0
77. Side-stiped Palmpitviper (Bothriechis lateralis) 4,84 : 10,0 – 20,0
78. Slender Hognosed Pitviper (Porthidium ophryomegas) 6,30 : 10,0 – 20,0
79. Godman’s Pitviper (Porthidium godmani) 7,60 : 10,0 – 20,0
80. Rock Rattlesnake (Crotalus lepidus) 9,0 : 129,0
81. Copperhead (Agkistrodon contotrix) 10,90 : 40,0 – 75,0
(copas link: https://www.facebook.com/notes/abas-nyak-agil-mamih/menentukan-ular-berbisa-yang-paling-potensial/446336987807)
by Abas Nyak Agil Mamih on Sunday, October 10, 2010 at 12:36am
No comments:
Post a Comment