Agheelz Go Blog

Hai. Selamat datang di Agheelz Go Blog. Blog ini berisi tulisan-tulisan saya, beberapa sumbangan tulisan lain dari teman-teman, saran atau ide atau pendapat dan dari kumpulan hasil berburu berita. Karena saya juga senang memotret, saya juga tampilkan hasil memotret itu kedalam blog saya. Kritik atau saran atau ide saya terima dengan tabah.

Wednesday, August 29, 2012

Susunan kimia bisa ular



     Susunan kimia bisa ular sangat kompleks. Bisa mengandung 90% protein (bahan kering) dan kebanyakan dari protein tersebut adalah enzim. Sekitar 25 enzim-enzim yang berbeda telah diketahui pada bisa ular, 10 diantaranya terdapat pada bisa-bisa sebagian besar ular. Enzim proteolitik, phospholipase, dan hyaluronidase merupakan jenis enzim yang terbanyak. Enzim katalis proteolitik akan memecahkan jaringan-jaringan protein. Phospholipase yang terdapat pada hampir semua jenis ular, bervariasi mulai dari toksik yang lemah sampai kuat untuk menghancurkan jaringan otot sampai saraf. Hyaluronidase memecahkan bahan-bahan inti sel dan dengan cepat menyebarkan bisa melalui jaringan tubuh dari mangsa. Enzim lain termasuk collagenase yang terdapat pada ular jenis Viper dan Pitviper akan memecahkan struktur jaringan ikat protein (protein collagen); ribonuclease, deoxyribonuclease, nucleotidase, asam amino oxidase, lactate dehydrogenase, dan acidic dan dasar dari phosphatase akan menghentikan fungsi sel-sel normal, menyebabkan sel-sel metabolisme terhenti, shock dan kematian.

whip snake bite

            Tidak semua komposisi toksik kimia pada bisa ular adalah enzim, toksin polypeptide, glycoprotein, dan sejumlah kecil molekul juga terdapat pada bisa ular Mamba dan Colubrids. Sedangkan komposisi kimia lainnya masih belum diketahui. Setiap bisa ular mengandung lebih dari satu toksin, dan dengan kombinasi toksin-toksin tersebut memiliki lebih banyak efek potensial dibandingkan dengan toksin yang berdiri sendiri. Secara umum, bisa ular digolongkan kedalam neurotoksik (menyerang sistem saraf) atau hemotoksik (menyerang sistem peredaran darah) namun pada ular-ular tertentu bisa-nya mengandung komposisi dari keduanya. Secara umum komposisi bisa ular bertujuan untuk merusak fungsi-fungsi tubuh yang normal.

  1. Enzim, ditemukan pada semua ular berbisa yang merusak secara fisiologis atau merusak proses metabolisme tubuh.
  2. Proteolysins, kebanyakan ditemukan pada ular Viper dan Pitviper yang menyebabkan sel-sel dan jaringan kulit rusak terutama pada tempat gigitan yang menyebabkan rasa nyeri seperti terbakar dan pegal.
  3. Cardiotoxin, kebanyakan ditemukan pada ular Elapid viper yang dapat menyebabkan efek bermacam-macam pada jantung diantaranya penggumpalan otot-otot jantung dan kontraksi jantung menyebabkan gagalnya fungsi jantung.
  4. Hemorrhagin, terdapat pada ular-ular Viper, Pitviper dan King Cobra yang menghancurkan dinding pembuluh darah kapiler, menyebabkan perdarahan pada luka gigitan dan sekitarnya.
  5. Koagulasi merupakan komposisi umum, ditemukan pada beberapa ular Viper yang mencegah darah membeku.
  6. Trombosis dimana beberapa ular Viper memiliki anti pembekuan darah dan mengikat formasi pembekuan darah melalui sistem peredaran darah.
  7. Hemolisis terdapat pada bisa ular-ular elapid seperti Viper yang menghancurkan sel-sel darah merah.
  8. Cytolisin merupakan komponen pada ular Viper dan Pitviper yang menghancurkan sel-sel darah putih.
  9. Neurotoxin terdapat pada ular-ular Elapid seperti Viper, ular derik Tropikal, dan pada beberapa ular derik Mojave Amerika Utara yang memblokir transmisi impuls saraf ke otot-otot terutama yang berhubungan dengan diafragma dan pernapasan.


bisa ular viper merusak jaringan kulit dan otot

Komposisi bisa dapat berbeda diantara beberapa spesies yang sama dan bahkan dalam jumlahnya namun perbedaan terbesar adalah daerah geografi dan jumlah populasi. Sebagai contoh, ular derik Mojave (Crotalus scutulatus) yang berasal dari wilayah Arizona Selatan dan New Mexico mempunyai bisa khusus neurotoxin yang dikenal dengan Toxin Mojave, namun bisa tersebut tidak menyebabkan hemoragi dan memecahkan beberapa enzim proteolitik. Bisa ular derik  Mojave yang berasal dari Arizona Tengah tidak memiliki bisa neurotoxin namun memiliki daya hemoragi dan memecahkan enzim proteolitik. Bila kedua spesies tersebut dikawinkan maka ada individu yang memiliki bisa setengah-setengah dari kedua komposisi bisa tersebut.

     Tingkat toksik bisa juga dapat bervariasi pada individu-individu. Secara umum bisa pada ular yang baru lahir dan ular yang masih kecil akan lebih potensial dibandingkan dengan bisa ular individu dewasa pada spesies yang sama. Dan juga gigitan bisa dari ular yang lama tidak makan misalnya pada ular yang baru bangun dari hibernasi, lebih berbahaya dibandingkan dengan ular yang lama belum makan namun tidak berhibernasi. Ular yang berpuasa mengandung lebih banyak bisa. Kelenjar bisa harus diisi pada setiap kali selesai digunakan dan untuk memenuhinya diperlukan waktu yang cukup lama.

diterjemahkan dari World of Snakes


by Abas Nyak Agil Mamih on Friday, October 8, 2010 at 11:11pm

No comments: