Agheelz Go Blog

Hai. Selamat datang di Agheelz Go Blog. Blog ini berisi tulisan-tulisan saya, beberapa sumbangan tulisan lain dari teman-teman, saran atau ide atau pendapat dan dari kumpulan hasil berburu berita. Karena saya juga senang memotret, saya juga tampilkan hasil memotret itu kedalam blog saya. Kritik atau saran atau ide saya terima dengan tabah.

Wednesday, August 29, 2012

Ular Penyembur Bisa




    Beberapa ular Kobra dapat menyemburkan bisa sejauh lebih dari 2,5 meter. Namun dalam menyemburkan bisa ini, bibirnya tidak bergerak. Menyemburkan bisa merupakan perilaku bertahan bila ular tersebut tidak melakukan sesuatu terhadap mangsa. Kobra penyembur menggigit dan menyuntikan bisa seperti halnya ular berbisa lain.
   Penyembur bisa terbentuk dari evolusi yang terpisah selama 3 kali dalam famili Elapidae namun bukan famili ular lain. Dua dari Kobra penyembur adalah Kobra Afrika, satu grup lagi adalah Kobra Cincin/Ringhal Cobra (Haemachatus haemachatus), dan yang kedua termasuk Kobra Leher Hitam / Black necked Cobra (Naja nigricollis), Kobra Mozambique (Naja mossambica), Kobra Mozambique Merah (Naja pallida) dan Kobra Afrika Barat (Naja katiensis).


            Grup ketiga berasal dari Asia Tenggara yaitu Kobra Emas (Naja sumatrana) dari Semenanjung Malayu dan Sumatra, Kobra Indonesia (Naja sputatrix) dari daerah selatan Indonesia, Kobra (Naja philippinensis) dan Kobra Samar (Naja samarensis) dari Filipina, Kobra Hitam Asia (Naja atra) dari Cina dan Indocina, dan beberapa kobra yang menyebar di Asia seperti Kobra Asia Monocled (Naja kaouthia). Ular-ular ini hidup di daerah yang memiliki hewan herbivora besar yang akan menginjak mereka dengan tidak sengaja atau hewan karnivora besar yang dapat memangsa mereka sehingga mereka melakukan tindakan menyemburkan bisa sebagai pertahanan diri.

The skeleton of red spitting cobra

            Menyemburkan atau menyebarkan bisa tidak terkait dengan modifikasi struktur dari evolusi. Bentuk taring Kobra Penyembur sama dengan Kobra lainnya yang bukan penyembur kecuali bahwa  taring lebih banyak menyimpan bisa dan taring mengarah lebih ke depan. Pada saat ular menekan kelenjar bisa, sekresi akan dipaksa melewati saluran bisa dan lubang di taring. Bisa tidak disemburkan semua dengan cepat seperti halnya ular berukuran normal yang langsung mengosongkan tempat penampungan bisa.
            Bisa merupakan bantuan bagi taring, menciptakan tekanan yang besar saat penampungan bisa terbuka dibandingkan dengan taring pada saat normal dan bisa disemburkan dalam bentuk butiran air yang kecil. Semburan dikeluarkan dengan bantuan udara dari paru-paru yang dikosongkan dan meniupkannya keluar dari mulut. Udara ini meniup bisa dan menyemburkannya ke arah mata.

 
Red Knight

            Bila dilihat dengan seksama, semburan bisa Kobra ini sangat akurat. Bila bisa neurotoksik ini mengenai mata, maka dengan cepat akan terserap oleh pembuluh-pembuluh kapiler bola mata. Bisa ini dapat menyebabkan mata tidak dapat melihat (buta sementara) karena iritasi kornea. Dan bila kornea mata teriritasi parah, akan menyebabkan kebutaan permanen bila tidak segera dibilas dengan bersih.

            Beberapa penelitian dilakukan terhadap ular Viper atau Pitviper  (Viperidae) yang menyemburkan bisa. Beberapa diantaranya mengeluarkan bisa bila agitasi dan diserang. Beberapa ular Boa India Barat dari genus Tropidophis menyemburkan darah bila diganggu. Laporan ini merupakan observasi yang salah karena sebenarnya perilaku mempertahankan dirinya adalah menitikkan darah dari mata, seperti menangis darah. Penyembur bisa sejati adalah Kobra!.


sumber: World of snakes

(copas link: https://www.facebook.com/notes/abas-nyak-agil-mamih/ular-penyembur-bisa/447600362807on Wednesday, October 13, 2010 at 12:11am

No comments: