Agheelz Go Blog

Hai. Selamat datang di Agheelz Go Blog. Blog ini berisi tulisan-tulisan saya, beberapa sumbangan tulisan lain dari teman-teman, saran atau ide atau pendapat dan dari kumpulan hasil berburu berita. Karena saya juga senang memotret, saya juga tampilkan hasil memotret itu kedalam blog saya. Kritik atau saran atau ide saya terima dengan tabah.

Sunday, July 14, 2013

Pudak seruni batal makan kodok…

Jadi, tidak semua mulut ular itu besar dan tidak semua ular bisa makan apa saja. 
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Katanya ular bisa menelan mangsa dengan ukuran tubuh yang lebih besar dari pada mulutnya. Namun sebenarnya seperti apa besar mangsa yang bisa masuk kedalam mulutnya? Ada contoh yang sangat kebetulan sekali. Seekor ular pudak seruni yang berbisa (Rhabdophis subminiatus) dipergoki batal makan kodok meski pun kodok itu sudah digigit. Berikut beberapa foto kejadiannya.
Masuk ke celah batu P1680221 aresPertama terlihat sepertinya si ular ini sulit masuk kedalam celah batu. Lalu setelah ditunggu beberapa saat, muncul kodok dari celah batu itu. Rupanya ular mengejar kodok kedalam celah batu.
kodok yang digigit waduh gigitnya tidak lepas
ouch!
Kodok yang muncul dari celah batu yang dikejar oleh si ular. Kodoknya cukup besar untuk si ular.
kodok dilepas ular
ular yang meninggalkan kodok
Setelah bergulat cukup lama dengan kodok, si ular melepaskan kodok mangsanya dan pergi meninggalkan si kodok begitu saja. Mungkin karena si kodok berukuran terlalu besar untuk mulut ular, atau karena hal lain. Diperkirakan si kodok tidak akan selamat setelah digigit ular pudak seruni yang berbisa. Bisa ular ini cukup berbahaya bagi manusia namun demikian taring ular ini terletak di belakang bagian mulutnya sehingga dia harus berkali-kali menggigit atau menahan gigitannya untuk mengeluarkan bisa. Menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature) pada tahun 2012, ular pudak seruni digolongkan kedalam least concern (dikhawatirkan punah).

(sumber: http://www.planetsatwa.com/?p=287)

No comments: