Berawal dari beberapa komentar bernada protes yang mengatakan, “Kenapa
sih baksos steril anjing kucing lebih banyak daerah timur dan selatan. Kenapa
di pusat ga ada. Ini ga adil”! Yang dimaksud timur, selatan, pusat itu adalah
Jakarta. Beberapa peserta baksos steril juga mengeluhkan hal yang sama dimana
mereka tinggal di daerah Jakarta Pusat namun harus ke selatan atau ke timur
bahkan sampai keluar wilayah Jakarta yaitu di Bekasi.
Dari beberapa protes dan
komentar, akhirnya saya berinisiatif mengadakan baksos steril kucing di wilayah
Jakarta Pusat. Hal ini sayah diskusikan dengan para dokter hewan sebagai
operator. Mereka menyetujui dan menyerahkan wewenang sepenuhnya kepada saya. Pertama
sekali tentunya saya harus mencari tempat untuk kegiatan tersebut. Meski saya
lahir dan besar di Pejompongan, Jakarta Pusat namun saya sudah lama tidak
berkunjung ke tempat saya lahir atau sekadar mengunjungi teman-teman yang
sebagian masih tinggal disana. Sudah 26 tahun sejak saya tinggalkan
Pejompongan, pembangunan dimana-mana, teman-teman dan tetangga juga sudah
banyak pindah. Pernah sekali waktu saya menghadiri reuni SMP di Pejompongan.
Saya bingung karena pemandangannya sudah jauh berbeda termasuk sekolah saya
dulu.
Ada yang menyarankan saya untuk
menghubungi seorang “cat lover” yang menurutnya waktu itu juga mencari baksos
steril di wilayah Jakarta Pusat. Melalui akun facebook, saya berkenalan (sebut
saja Bunda) dan mulai membicarakan masalah pencarian lokasi ini. Saya katakan
bahwa kami (saya dan tim baksos steril) butuh tempat tertutup. Masalah uang
kebersihan dan sebagainya, kami yang tanggung. Tempat pun tidak perlu mewah,
berpenyejuk udara dan sebagainya. Yang penting tempat itu sebuah ruangan yang
berpintu. Ruangan kelas pun jadilah. Bunda tampaknya sangat senang dan
bersemangat sekali lalu menyanggupinya. Diluar dugaan ternyata dia menulis
status yang intinya mencari orang atau cat lover yang bisa menyediakan tempat.
Saya berpikir, kalau begitu saya pun bisa namun saya diam saja dan melihat
perkembangan status itu. Komentar bermunculan dan hanya tulisan “up”.
Kemudian ada sebuah usaha jasa antar jemput hewan
kesayangan yang membutuhkan pengemudi. Bunda ini menuliskan sebuah
komentar yang intinya menyesalkan usaha antar jemput itu karena kucingnya drop lalu mati setelah
diantarkan. Bunda menyesalkan mengapa mengantarkan kucing dari Cinere ke Pasar
Rumput yang jaraknya sangat jauh dengan sepeda motor sehingga kucingnya drop
dan tidak lama mati. Pengusaha
itu menjelaskan bahwa saat mengantarkan kucingnya ternyata sedang ada keramaian di daerah
rumah Bunda sehingga mobil tidak bisa parkir. Selain itu ternyata rumahnya pun terletak didalam gang. Setelah
mendapatkan tempat parkir, pengusaha
itu memanggil ojek yang mengantarkannya ke seberang jalan dari tempat
parkir itu. Jaraknya hanya sekitar 200 meter. Itu jarak yang ditempuh oleh ojek
sepeda motor. Namun si Bunda itu tetap tidak menerimanya dan kembali menuliskan
keluh kesahnya.
Melihat komentar keluh kesahnya,
beberapa orang lain
mencoba meminta si Bunda itu melihat jawaban komentar si pengusaha dan membaca dengan teliti
tentang penggunaan ojek pada saat itu. Namun si Bunda itu tetap menyalahkan
pengusaha atau dengan kata lain kucingnya mati karena pengusaha jasa antar
jemput itu mengantarkan dengan sepeda motor meski dari seberang jalan sekali
pun. Selain itu si Bunda juga menyesalkan dokter hewan tempat kucing itu
dirawat sebelumnya karena menyarankan penggunaan jasa antar jemput. Karena si
Bunda tetap menyalahkan berbagai pihak dan tidak mau membaca jawaban dari pengusaha
antar jemput, maka saya berinisiatif memotret jawabannya untuk kemudian
ditambahkan di kolom komentar. Hal ini juga sebagai pemberitahuan kepada
lainnya agar tidak bingung membaca berita menyesatkan.
Entah
karena koneksi jaringan internet saya yang memang kurang memadai alias
alon-alon alias lambat alias meletot, ternyata sudah ada yang menambahkan foto
hasil jawaban pengusaha antar jemput itu dan saya berada di urutan kolom
komentar ketiga. Namun tiba-tiba si Bunda ini emosi dan memblokir akun facebook
saya serta beberapa teman lain. Saya teringat dengan ide kerja sama dengannya
yaitu mencarikan lokasi untuk baksos steril kucing. Melihat adab polahnya seperti itu saya langsung
mundur dan membatalkan ide kerja sama. Sebab bukan tidak mungkin sewaktu-waktu
kami ada kesalah pahaman, dia akan langsung menghakimi, menyalahkan tanpa mau
mendengar atau menerima penjelasan. Beberapa saat kemudian dia menuliskan
status terkait yang menuliskan kata OGAH. Dia lupa bahwa sebelumnya dia
menerima tawaran saya.
Saya dan tim terkejut terlebih operator yang saya
beritahu menjadi tersinggung dan marah. Maaf, kami orang yang tahu diri. Tidak
mungkin kami minta gratisan. Sebelumnya sudah dikatakan bahwa semua biaya yang
keluar menjadi tanggungan kami dan rupanya benar dia tidak membaca atau tidak
bias membaca. Banyak pula pengguna facebook yang mengatakan bahwa dia jahat,
sering minta sumbangan dan status atau komentarnya selalu ngomel-ngomel tidak
jelas.
Saya tidak pedulikan
itu. Sekarang siapa yang butuh baksos steril? Atau mungkin sebaiknya di wilayah
Jakarta Pusat tidak usah diadakan baksos steril kucing anjing sebab rata-rata
orangnya berduit dan mampu ke klinik hewan untuk steril kucing anjing dengan
biaya normal.
1 comment:
maaf,cuma maucerita sedikit bagi yang kesusahan ekonomi seperti aku dulu atau mau sukses,tapi sekaran aku lumayan tak terbebagi lagi,berkat bantuan atas nama kisongo degan nomor hpnya 085217519919,aku sakaran udah berhasil,tinggal anda yang mau seperti aku silakan berhubungan akinya,atau mau anda lihat webset akinya di www.paranormal-kisongo.blogspot.com terima kasih banyak bantuanya aki songo.
Post a Comment